QUO VADIS SEPAK BOLA MANGGARAI????
Salah satu permainan di Indonesia yang paling banyak
peminatnya adalah sepak bola. Bahkan permainan yang satu ini boleh dibilang
yang paling banyak diminati, mengingat di setiap pertandingan yang ada tidak
pernah luput dari banyaknya penonton. Sepak bola selain menjadi ajang olahraga,
juga menjadi ajang hiburan bagi sebagian orang. Salah satu buktinya, banyak
ditemukan penonton atau suporter yang mungkin tidak jago bermain bola, namun
rela berdesak-desakan ke stadion untuk menonton atau mendukung tim kesayangan
mereka.
Turnamen Sepak Bola di Indonesia pun saat ini
diselenggarakan mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan
sampai tingkat nasional. Sebagai bentuk rasa cinta terhadap dunia sepak bola,
pada tahun ini, Kabupaten Manggarai meyelenggarakan Turnamen Antar Club U-21
Se-Kabupaten Manggarai, dengan mengusung tema “ My Game Is Fair Play”,
yang diikuti oleh beberapa tim terbaik di Manggarai. Adapun tujuan dari
diadakannya Turnamen ini yakni untuk mengembangkan potensi anak milenial
Manggarai serta sebagai ajang dalam memlih pemain-pemain terbaik dari setiap
club untuk bertanding di level yang tinggi.
Dan dalam turnamen ini pun masing-masing tim yang ikut bertanding
membawa pendukung masing-masing, guna untuk mendukung dan menyaksikan tim
kesayangan mereka bertandinng. Namun
persoalan datang saat pertandingan antara LELAK FC dan PURANG untuk merebut
juara tiga. Seperti yang terjadi di lapangan dan live streaming YouTube bahwa
pelanggaran yang dilakukan oleh penjaga gawang dari LELAK FC berada tepat di
luar garis 16. Tapi, wasit memustuskan untuk melakukan tendangan penalti ke
LELAK FC. Hal ini membuat seluruh pengurus serta penonton LELAK FC kecewa
terhadap keputusan wasit, sehinngga LELAK FC mengambil kebijakan untuk WALK
OUT atau mengundurkan diri dari Turnamen tersebut, karena dianggap turnamen
tersebut tidak berjalan secara efektif sebagaimana yang tertera dalam tema turnamen
Manggarai tahun ini.
Sebetulnya, secara bahasa saja sudah jelas makna
wasit, yaitu penengah. Jadi, tidak ada ceritanya memihak kesana dan kesini.
Walaupun, misalnya, ia pendukung dari salah satu grup yang bertanding, tetap
saja saat itu posisinya sebagai penengah alias wasit, bukan pendukung. Lain
halnya jika posisinya sebagai fans atau pendukung, silahkan ia dukung timnya
dan "menjatuhkan" tim lainnya. Wasit itu harus berdiri tegak di atas
aturan yang sudah dibuat, dan harus bersikap profesional. Jangan sampai rasa
cintanya kepada suatu tim, membuatnya mengambil keputusan yang tidak adil dan
tidak fair, yang jelas-jelas merugikan pihak lainnya, seperti yang
terjadi saat ini.
Dari persoalan di atas muncul sebuah pertanyaan
memgenai Quo Vadis Sepak Bola Manggarai? Karena persoalan tersebut membuat masyarakat
Manggarai khususnya masyarakat LELAK tercambuk untuk kesekian kali. Bagaimana
tidak, peristiwa semacam itu selalu terjadi dalam kancah pertandingan sepak
bola Manggarai. Seolah-olah tidak ada upaya serius dari penyelenggara, guna membenahi
atau meminimalisir terjadinya hal serupa. Tak perlu saya sebutkan contoh
kerusuhan lainya. Sudah cukup jelas bahwa peristwa itu akan mencoreng nama baik
Manggarai di seluruh penjuru tanah air, sebab persoalan yang terjadi seakan menjadi
tradisi yang wajib dilestarikan dan dianggap lumrah, dan wajar.
Persoalan itu, di suatu sisi akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan publik terhadap penyelenggara kegiatan turnamen tersebut. Artinya, masyarakat akan menilai bahwa dalam turnamen tersebut panitia tidak menjaga netralitas dalam menjalankan tugas, dan ada komunitas terbayang yang menghalalkan segala cara, sehingga turnamen itu bukan bertujuan untuk menggali potensi anak muda Manggarai, melainkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu atas nama pribadi. Persoalan ini pun, secara tidak langsung memberi pelajaran bagi pemerintah Kabupaten Manggarai, bahwa kedepannya wasit bersama pengawas pertandingan harus ada evaluasi terkait sportivitas dan indepedensinya, serta melakukan redesain kebijakan dalam proses pelaksanaan Turnamen Sepak Bola Manggarai, sehingga tidak terjadi hal seperti itu lagi.
Manggaraian
BACA JUGA: Budaya Manggarai yang Dibududayakan
0 Response to "QUO VADIS SEPAK BOLA MANGGARAI????"
Posting Komentar